Argentina menelan kekalahan tipis 0-1 dari Ekuador dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL, Rabu pagi WIB. Laga yang dipenuhi tekanan sejak menit awal ini didominasi semangat gengsi, karena kedua tim sudah memastikan tiket ke putaran final.
1. Awal Pertandingan yang Panas
Wasit Wilmar Roldán menerapkan disiplin ketat sejak awal laga. Lautaro Martínez (Argentina), Moisés Caicedo, dan Gonzalo Plata (Ekuador) sama-sama menerima kartu kuning akibat pelanggaran keras, mencerminkan intensitas tinggi dalam duel ini.
2. Penalti Panas di Penghujung Babak Pertama
Tensi memuncak ketika VAR mengonfirmasi pelanggaran, menghasilkan hadiah penalti untuk Ekuador. Enner Valencia tanpa ragu menunaikan tugas sebagai eksekutor—dan berhasil menaklukkan Emiliano Martínez pada menit 45+13, membawa tuan rumah unggul.
Momen dramatis saat pertandingan Argentina vs Ekuador dipenuhi kartu dan ketegangan. (Foto: AP via BeritaSatu)
3. Argentina Berusaha Bangkit, Tapi Ini Ekuador
Di babak kedua, setelah kartu merah untuk Caicedo (menit ke-50), Argentina coba mendominasi. Lionel Scaloni memasukkan Giovani Lo Celso, Julián Álvarez, dan Nahuel Molina. Namun, rapatnya pertahanan Ekuador dan ketangguhan kiper Hernán Galíndez menggagalkan semua usaha serangan Argentina hingga peluit akhir.
Galíndez tampil gemilang di bawah mistar, menggagalkan peluang Nicolas González dan Lo Celso dengan sigap.
4. Dampak Hasil Pertandingan
Kekalahan ini tidak mengubah peta kekuatan menjelang putaran final: Argentina tetap kandidat kuat, sementara Ekuador menunjukkan konsistensi dan disiplin yang jadi kunci kemenangan.
Kesimpulan: Laga ini menunjukkan bahwa gengsi dan adrenalin kerap mendominasi sepak bola tingkat tinggi. Meskipun Argentina lebih dikenal sebagai favorit, strategi disiplin dan ketangguhan Ekuador terbukti mematikan.